Ukuran : Panjang 32 cm x lebar 35 cm x Tinggi 60/30 cm (dudukan 32 cm x 31 cm) Bahan : Rangka kayu Solid jati kualitas baik ukuran 3 cm x 5 cm Dudukan dan sandaran papan kayu solid mahoni / jati kualitas baik tebal 2 cm Konstruksi : Sambungan Rangka dipasak dengan bambu tua dipurus diperkuat dengan lem Finishing : Car warna warni (Merah,Biru, Kuning , Hijau)
Ada pemandangan 'langka' di Balai Benih Ikan (BBI) Lukup Badak, Pegasing, Aceh Tengah pada hari Sabtu pagi (19/11/2016) kemarin. Puluhan anak usia 4 - 5 tahun berseragam putih kuning terlihat memenuhi pinggiran kolam-kolam pembibitan dan kolam induk yang ada di komplek BBI tersebut. Ternyata pagi itu, BBI Lukup Badak kedatangan 'tamu istimewa' yang terdiri dari murid-murid Taman Kanak Kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Bhayangkari Takengon, yang merupakan lembaga pendidikan TK/PAUD di bawah binaan Yayasan Bhayangkari Polres 107 Aceh Tengah.
Kedatangan anak-anak tersebut didampingi oleh Kepala Sekolah, Maria Ulfa, S. Pd dan beberapa guru bertujuan untuk memperkenalkan budidaya perikanan darat kepada anak-anak usia dini tersebut. Meski agak terkejut menerima kedatangan tamu-tamu kecil tersebut, namun Kepala UPTD BBI Lukup Badak, Iwan Hasri, S Pi, M Si sangat antusias menerima tamu-tamunya itu. Kepada Kepala BBI, Kepala TK/PAUD Bhayangkari menyatakan bahwa ikan merupakan salah satu jenis pangan sumber protein hewani yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia, oleh karenanya pihaknya merasa perlu memperkenalkan berbagai jenis ikan dan cara budidayanya kepada anak-anak sejak dini, supaya mereka tau bagaimana proses pemeliharaan ikan mulai dari bibit sampai bisa terhidang di meja makan.
“Anak-anak perlu tau bahwa ikan merupakan sumber protein utama yang sangat penting bagi pertumbuhan, karena itu kami merasa perlu memperkenalkan kepada mereka berbagai jenis ikan dan cara budidayanya secara langsung, supaya mereka tau bahwa ikan yang mereka santap tiap hari itu perlu proses panjang sebelum terhidang di meja makan,” ungkap Maria. “Kami juga sangat berterima kasih kepada Bapak Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan serta Kepala BBI Lukup Badak yang sudah memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk belajar tentang ikan dan budidaya perikanan disini, apalagi disini fasilitas dan contoh-contohnya sangat lengkap,” lanjutnya.
Sementara itu Iwan Hasri yang turun langsung mendampingi anak-anak tersebut berkeliling lokasi Balai Benih Ikan itu, cukup antusias menerangkan kepada anak-anak tentang berbagai jenis ikan yang ada di kolam BBI. Selain menunjukkan berbagai contoh jenis ikan hidup yang dikembangkan di BBI tersebut seperti mujair, nila, ikan mas, ikan pedih (gegaring/hampala), dan sebagainya, Iwan juga mengajari anak-anak tersebut bagaimana memberikan pakan kepada ikan-ikan yang ada di kolam itu. Anak-anakpun terlihat bersemangat melihat-lihat berbagai jenis ikan bahkan beberapa di antaranya langsung memegang ikan-ikan hidup itu. Mereka juga terlihat gembira ketika diajak untuk memberikan pakan kepada ikan-ikan yang ada di kolam BBI, senyum dan tawa ceria mereka jelas terpancar di wajah mereka, ketika pelet yang mereka lemparkan ke kolam disambut dengan lompatan ikan-ikan di kolam.
Selain memperkenalkan jenis-jenis ikan yang ada di kolam BBI, Iwan juga memperlihatkan gambar-gambar ikan dan menjelaskan secara sederhana bagaimana membudidayakan ikan di kolam kepada anak-anak yang cukup serius menerima penjelasan dari Iwan. Bak seorang guru TK, Iwan pun terlihat cukup mahir memberikan penjelasan kepada anak-anak tersebut, bahkan kadang-kadang dia juga mengiringi penjelasannya dengan bernyanyi dan menari bersama tamu-tamu kecilnya itu. Bagi Kepala BBI yang merupakan alumni pasca sarjana IPB itu, kunjungan anak-anak TK dan PAUD tersebut sangat menggembirakannya, karena sejak usia dini mereka sudah diperkenalkan kepada budidaya ikan yang merupakan salah satu potensi di Kabupaten Aceh Tengah.
Gambar 2, Iwan Hasri mengajarkan tentang budidaya ikan kepada anak-anak TK/PAUD dengan cara belajar sambil bermain (Doc. FMT)
“Kami merasa bahagia dengan kedatangan tamu-tamu kecil kami hari ini, budidaya perikanan memang sangat perlu diperkenalkan kepada anak-anak sejak dini, untuk memancing minat mereka di bidang perikanan kelak ketika mereka mulai menginjak dewasa, terus terang saja minat generasi muda kita terhadap budidaya perikanan masih sangat minim, kami berharap nantinya mereka akan jadi pelopor pengembangan budidaya perikanan di daerah ini, karena daerah kita sangat potensial untuk pengembangan budidaya perikanan darat dan sampai saat inipun kebutuhan ikan di daerah ini belum tercukupi dari pasokan lokal,” ungkap Iwan. Dia juga menyambut baik apa yang telah dilakukan oleh Kepala TK/PAUD Bhayangkari yang telah berkenan membawa anak-anak usia dini tersebut untuk belajar tentang budidaya ikan meski secara sederhana, dia juga berharap anak-anak TK/PAUD dan anak-anak sekolah pada jenjang yang lebih tinggi lainnya yang ada di Aceh Tengah bisa melakukan hal yang sama.
“Memberikan pembelajaran tentang pertanian, peternakan dan perikanan kepada anak-anak sejak dini sangat besar manfaatnya untuk membangkitkan minat mereka di bidang ini, kami berharap anak-anak TK/PAUD bahkan siswa SD dan SMP juga mau belajar tentang budidaya dan cara pembibitan ikan di sini, kami selalu siap untuk berbagi ilmu dan pengalaman kepada anak-anak kami,” lanjut Iwan.
Gambar 3, Anak-anak TK/PAUD Bhayangkari Takengon, antusias ketika diperkenalkan dengan berbagai jenis ikan (Doc. FMT)
Balai Benih Ikan (BBI) Lukup Badak yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Aceh Tengah memang cukup representatif sebagai tempat pembelajaran bagi siapa saja. Selain fasilitasnya yang lumayan lengkap, di kolam-kolam yang ada di komplek BBI tersebut juga dikembangkan berbagai jenis ikan air tawar seperti mujair, nila dan ikan mas dan beberapa jenis ikan endemik spesifik Dataran Tinggi Gayo seperti
juga sudah berhasil ditangkarkan disini. Lokasinya yang berada di pinggir Sungai Peusangan dan dikelilingi hamparan lahan pertanian, membuat tempat ini juga menarik sebagai tempat belajar sekaligus
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Sosbud Selengkapnya